CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 09 Juni 2011

Laporan Aerofood ACS

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Aerofood ACS adalah salah satu perusahaan dibidang olahan makanan dan jasa. Olahan makanan tersebut hanya sebatas untu industri, rumah sakit dan pesawat terbang. Oleh karena itu perusahaan ini juga memperhatikan masalah higiene dan sanitasi untuk menjaga keamanan pangan.
Higiene dan sanitasi yang diberlakukan oleh ACS sangat ketat, mulai dari barang masuk hingga produk tersebut sudah siap untuk dikonsumsi oleh konsumen. Selain itu penanganan bahan mentah di ACS sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga ACS sudah menerapkan HACCP dalam perusahaannya. Untuk membuktikan hal itu kami melakukan tinjauan lapangan ke perusahaan tersebut yang berada di Surabaya pada tanggal 30 Mei 2011.
1.2Rumusan Masalah
1.Dimanakah ruangan yang diterapkan HACCP dan HACCP apa saja?
2.Bagaimana kondisi ruangan pengolahan di ACS Surabaya?
3.Bagaimana alur yang dilewati oleh bahan mentah sehingga siap untuk dikonsumsi?
4.Bagaimanakah higiene dan sanitasi yang dilakukan oleh ACS Surabaya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui HACCP yang diterapkan di setiap ruangan.
2. Untuk mengetahui kondisi ruangan pengolahan di ACS Surabaya.
3. Untuk mengetahui alur yang dilewati oleh bahan mentah sehingga siap untuk dikonsumsi.
4. Untuk mengetahui higiene dan sanitasi yang dilakukan oleh ACS Surabaya.

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui HACCP yang diterapkan oleh ACS Surabaya.
2. Dapat mengetahui kondisi ruangan pengolahan di ACS Surabaya.
3. Dapat mengetahui alur yang dilewati oleh bahan mentah sehingga siap untuk dikonsumsi.
4. Dapat mengetahui higiene dan sanitasi yang dilakukan oleh ACS Surabaya.


BAB 2
HASIL PENGAMATAN


Bahan diterima di tempat penerimaan barang dengan HACCP 1. Setelah itu barang disortir dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Buah dan sayur kemudian dicuci. Pada bak pencucian 1 berisi brogdex dimana perbandingannya 250 liter air dan 2 liter brogdex, setelah itu didiamkan selama 5-10 detik kemudian sayuran dan buah dapat dicuci dalam bak 1 tersebut. Setelah dari bak 1 sayur dan buah itu dipindah ke bak 2 yang berisi air dan es batu. Brogdex tersebut berfungsi untuk menetralisir pestisida dan mengawetkan. Setelah dilakukan pencucian dilakukan pemotongan dan kemudian langsung dikirim ke tempat pengolahan. Sayur dan buah dikirim setiap hari sedangkan daging sapi, ikan dan ayam dikirim dengan jangka waktu tertentu.
Untuk daging diterima dalam bentuk beku dengan suhu -80C dan tidak ada tanda kawin. Dari penerimaan barang, daging sapi, daging ayam dan ikan langsung disimpan dalam freezer yang bersuhu -180C sampai -340C. Dalam ruangan ini menggunakan HACCP 2. Daging yang lama digunakan terlebih dahulu. Sehari sebelum daging atau ikan tersebut akan dipakai, daging atau ikan tersebut dimasukkan dalam thawing bersuhu 24-260C yang berfungsi untuk mencairkan bahan mentah tersebut agar lebih mudah dipotong. Thawing 1 untuk daging sapi dan daging ayam sedangkan thawing 2 untuk seafood. Pencairan di dalam thawing dilakukan selama sehari semalam lebih tepatnya 18 jam. Setelah dari thawing bahan tersebut dipotong sesuai dengan keinginan dan kemudian langsung dikirim ke ruangan pengolahan atau dimasukkan dalam chiller jika bahan tersebut tidak langsung diolah. Thawing dan chiller ini berada di dalam ruang pemotongan daging (butcher).
Selain bahan-bahan mentah juga ada barang yang diterima yaitu monouse,beverage, dry good, cool room, freezer dan enginering. Barang-barang tersebut langsung dimasukkan dalam gudang penyimpanan. Dalam gudang penyimpanan tersebut ada chiller yang bersuhu 0-50C berisi keju, susu, telur dan barang olahannya. Barang-barang tersebut akan bertahan lebih dari 1 bulan hal ini sangat berbeda jika bahan-bahan tersebut diletakkan pada ruangan terbuka maka bahan tersebut hanya bertahan 10 hari. Petunjuk yang dianjurkan untuk penyimpanan sangat diperhatikan dalam gudang tersebut agar komoditi tidak mudah rusak. Jarang barang pada lantai dan dinding juga diperhatikan, jarak barang pada lantai 20 cm sedangkan pada dinding 50 cm. Pencahayaan juga berpengaruh pada daya simpan bahan terutama pada bahan kering (dry good). Karena jika pencahayaan kurang maka kutu akan berkembang biak. Usia masa simpan juga ada standar dari perusahaan tersebut, untuk daging sapi 1 tahun, daging ayam dan ikan 6 bulan dan makanan olahan 3 bulan. Jika sudah lewat dari masa tersebut maka akan pengujian kimia yang menguji apakah bahan tersebut masih layak diolah atau tidak.
Ada juga ruang yang bernama Bonded Store dimana barang tersebut adalah barang dari bea cukai dan ada yang bernama Airlines Store dimana barang tersebut sudah di bea cukaikan. Setelah itu barang-barang dari kedua ruangan tersebut ditempatkan ke ruangan yang bernama Standard Uplift Set Up. Setelah itu barang-barang tersebut diangkut dengan High Lift Truck untuk diantar ke pesawat.
Ada juga ruang pastry, bakery, croissant, industrial, setting. Untuk menu development diberi dalam keadaan yang tidak hangat sedangkan untuk industrial catering diberikan dalam keadaan hangat. Menu yang diberikan juga selalu gannti sesuai dengan jadwal.
Peralatan makan yang dipakai di pesawat terbang terbuat dari melamin. Dan peralatan makanan yang dipakai juga seuai dengan kelas yang ada di pesawat tersebut. Menu yang diberikan sesuai dengan permintaan dari maskapai penerbangan yang bersangkutan.
Setiap ruangan diberi tirai yang bernama plastic curtain yang berfungsi untuk menghalangi benda asing yang masuk kedalam. Pada ruangan memasak menggunakan HACCP 3 sedangkan pada blust chiller menggunakan HACCP 4. Selain itu juga ruangan persiapan peralatan dimana ruangan tersebut mempersiapkan dan menyusun secara rapi peralatan makan yanng akan dibawa ke dalam pesawat. Ruangan pencuci peralatan makan, peralatan makanan dari pesawat dengan menggunakan mesin dish wash memakai klorin dan Ox Dismesch dan Rimach. Lalu ada ruangan yang bernama order center, di ruangan tersebut yang akan menerima pesanan dari maskapai penerbangan lalu diberikan datanya ke ruang yang mempersiapkannya.

BAB 3
KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa higiene dan sanitasi sangat diutamakan sehingga setiap ruangannya sangat bersih. Dalam perusahaan ini untuk menjaga kualitas, mutu dan kepercayaan. Selain itu perusahaan ini juga sangat memperhatikan barang dari penerimaan barang, cara penyimpanan, pengolahan sampai barang tersebut dikonsumsi oleh konsumen dengan penanganan yang sangat profesional dan sesuai dengan prosedur yang ada. Setiap ruang juga memiliki HACCP yang berbeda sesuai dengan perlakuan yang terjadi dalam ruangan tersebut.

Laporan Pasar Induk Puspa Agro

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pasar merupakan tempat transaksi jual beli. Masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan membeli barang tersebut di pasar, sehingga masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan pasar. Pasar ada dua macam yaitu pasar tradisional dan modern. Pasar modern jauh lebih bersih dan nyaman dibandingkan pasar tradisional. Tetapi masyarakat Indonesia pada umumnya pergi ke pasar tradisional dikarenakan harganya yang lebih murah dibandingkan pasar modern.
Pasar Puspa Agro adalah pasar tradisional yang telah dikonsep seperti pasar modern. Jadi konsumen dapat berbelanja dengan nyaman dan dengan lingkungan yang bersih. Pasar Induk Puspa Agro berada di Sidoarjo, Jawa Timur.
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana proses transaksi jual beli di pasar Induk Puspo Agro Sidoarjo?
2.Bagaimana alur penjualan di Pasar Induk Puspo Agro Sidoarjo?
3.Bagaimana prospek penjualan di Pasar Induk Puspo Agro Sidoarjo?
4.Bagaimana suasana di Pasar Induk Puspo Agro Sidoarjo saat ini?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses transaksi jual beli di pasar Induk Puspa Agro Sidoarjo.
2. Untuk mengetahui alur penjualan di pasar Induk Puspa Agro Sidoarjo.
3. Untuk mengetahui prospek penjualan di pasar Induk Puspa Agro Sidoarjo.
4. Untuk mengetahui suasana di pasar Induk Puspa Agro Sidoarjo saat ini.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui lokasi Pasar Induk Puspo Agro di Sidoarjo.
2. Dapat mengetahui proses jual beli di Pasar Induk Puspo Agro di Sidoarjo.
3. Dapat mengetahui alur penjualan di Pasar Induk Puspo Agro di Sidoarjo.
4. Dapat mengetahui prospek penjualan di pasar Induk Puspa Agro Sidoarjo

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Puspa Agro merupakan pasar induk untuk aneka komoditas agro terbesar di Indonesia di lahan seluas 50 hektare. Di pasar Puspa Agro berdiri tujuh los bangunan dengan total stan mencapai 5.000 unit yang memasarkan berbagai produk agro, mulai dari beras, aneka palawija, perkebunan, bunga dan tanaman hias, hingga daging segar.
Transaksi di pasar Induk Puspa Agro dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Yang dimaksud secara langsung adalah pembeli dan penjual berhadapan secara langsung dan melakukan transaksi. Sedangkan secara tidak langsung adalah penjual dan pembeli bertransaksi secara online.
Petani diuntungkan karena bisa langsung bertransaksi dengan pembeli tidak melalui tengkulak. Sehingga petani dapat untung lebih banyak. Petani dituntut untuk terus menjaga kualitas produk untukmenjaga kepercayaan pasar. Di pasar Induk ini juga disediakan gudang untuk penyimpanan produk agrobisnis agar tetap segar.
Tujuan dari pembuatan pasar Induk Puspa Agro ini adalah dapat menjaga harga produk secara stabil. Diantaranya dengan memotong jalur distribusi, dimana petani langsung menjual hasil produk kepada pembeli karena biasanya petani hanya menjual kepada tengkulak. Selain itu juga berfungsi mendidik dan melatih pelajar dan petani mengenai teknologi pertanian. Selain itu, pasar induk ini juga akan dikembangkan menjadi wisata agro.

BAB 3
HASIL PENGAMATAN


Di pasar Induk Puspa Agro terdapat beberapa gedung, dimana disetiap gedung komoditinya berbeda-beda. Misalnya, dalam gedung 1 penjual hanya menjual buah-buahan dan di gedung 2 hanya menjual sayur-sayuran. Pembagian gedung seperti ini selain memudahkan pembeli untuk mencari barang yang diperlukan juga dapat menghindari komoditi tersebut terjadi kontaminasi silang antar komoditi. Proses jual beli yang terjadi di Pasar Induk Puspo Agro tidak begitu ramai pada saat kami berkunjung, rata-rata yang datang adalah orang yang melakukan wisata ini dilihat dari bis yang mereka gunakan untuk ke Puspa Agro. Pengiriman barang dari para petani tidak dilakukan setiap hari, kecuali bahan sayur. Sayuran dikirim setiap hari oleh para petani sekitar mulai jam 15.00 WIB karena sayuran merupakan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat yang ada disekitarnya.
Untuk buah-buahan biasanya pengiriman dilakukan setiap hari Jumat mulai pagi hingga sore hari. Harga bahan makanan di Pasar Induk Puspo Agro relatif lebih murah dibandingkan dengan pasar modern lainnya dan relatif sama dengan pasar tradisional lain. Lingkungan di sekitar Pasar pun sangat terjaga kebersihannya, karena bangunan pasar tertata rapi, petugas kebersihan selalu membersihkan jika lingkungan sudah mulai kotor dan letak bahan dibedakan berdasarkan jenisnya seperti sayur tempatnya berbeda dengan tempat buah maupun daging.
Alur perdagangan di Pasar Induk Puspo Agro sebagai berikut :

Petani Pedagang ------ Distributor Masyarakat
|-> Masyarakat
Keterangan :
Bahan-bahan kebutuhan sehari-hari yang berupa makanan dipasok dari para petani di berbagai daerah yang kemudian dilelang ke para pedagang yang ada di Pasar Induk Puspo Agro. Ini memberi keuntungan lebih banyak kepada para petani karena biasanya mereka menjualnya kepada tengkulak sehingga hanya tengkulaknya saja yang diuntungkan. Pedagang yang ada di Pasar tersebut menjual kepada distributor dan masyarakat secara langsung. Dan dari distributor tersebut mereka menjual kembali barang yang mereka beli di pasar Induk kepada masyarakat.
Prospek dari pasar tersebut bisa dikatakan bagus karena dari pasar itu juga dilakukan pengeksporan ke negara-negara lainnya, lagipula di Puspa Agro bisa membeli via online sehingga pembeli lebih mudah untuk bertransaksi kepada penjual.

BAB 4
KESIMPULAN


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bahan-bahan kebutuhan sehari-hari yang ada di Pasar Induk Puspo Agro masih tidak begitu lengkap karena masih dalam pembangunan dan harganya relatif sama dengan pasar-pasar tradisional yang ada di tempat lain. Kebersihan lingkungan pasar juga sangat terjaga sehingga banyak orang lebih tertarik untuk mengunjungi pasar tersebut. Prospek yang ada dikatakan bagus karena dimungkinkan pelanggan akan terus bertambah. Kenyamanan, harga yang relatif murah dan kemudahan bertransaksi adalah kunci yang menyebabkan pasar Induk Puspa Agro mempunyai prospek yang bagus.

DAFTAR PUSTAKA

www.zonaberita.com/puspa-agro
www.tempointeraktif.com

Kamis, 05 Mei 2011

Nilai Kekeruhan (Turbiditas)

Turbiditas merupakan suatu ukuran yang menyatakan sampai seberapa jauh cahaya mampu menembus air, dimana cahaya yang menembus air akan mengalami "pemantulan" oleh bahan-bahan tersuspensi dan bahan koloidal. Satuannya adalah Jackson Turbidity Unit (JTU), dimana 1 JTU sama dengan turbiditas yang disebabkan oleh 1 mg/l SiO2 dalam air.
Turbiditas juga dapat dihitung berdasarkan besaran transmisi (transmitan) dan adsorbsi (adsorban) sinar yang dilewatkan pada partikel padatan yang terdispersi pada bahan cairan (solven) yang biasanya dinyatakan sebagai prosen absorbsi atau transmisi. Nilai kekeruhan (turbiditas) dapat diukur dengan menggunakan alat turbidimeter dinyatakan dalam satuan prosen adsorbsi (adsorban) dimana apabila skalanya semakin besar akan identik dengan kekeruhan yang semakin meningkat atau jumlah padatan terlarut juga semakin tinggi.

Kamis, 28 April 2011

Bakso

    Bakso merupakan produk olahan daging yang sangat populer. Kualitas bakso dipengaruhi oleh komposisi bahan penyusunnya. Untuk menghasilkan bakso yang berkualitas harus menggunakan bahan penyusun yang tepat dan daging yang digunakan harus baik dan segar. pembuatan bakso sebaiknya dilakukan secara higienis.
    Bakso yang sehat berasal dari daging sapi segar yang halal tanpa bahan pengawet. Kualitas bakso dikatakan baik jika bahan tambahan lain yang digunakan kurang dari 50%. Berbagai bahan yang ditambahkan harus memenuhi syarat tidak menyebabkan efek samping terhadap kesehatan. Berikut ini cara membuat bakso.
   Peralatan
  • Food processor (alat giling)
  • Panci perebus
  • Kompor
  • Baskom plastik
  • Peniris (serokan)
  • Pisau dapur
  • Sendok teh
   Bahan
  • Daging segar 1 kg
  • Sagu atau tapioka
  • Es 200-300 gram 
  • Garam 30 gram
  • Obat bakso (STTP atau sodium tripolipospat) 3 gram
  • Merica 1 sendok teh
  • Bawang putih 2 siung, dihaluskan
   Proses Pembuatan
  1. Potong daging sapi menjadi ukuran yang lebih kecil, kemudian giling bersama garam, es, dan obat bakso.
  2. Tambahkan sagu, merica, dan bawang putih. Aduk sampai tercampur rata dan adonan menjadi kalis (dapat dicetak).
  3. Diamkan adonan selama 10 menit. Sementara itu, masak air sampai mendidih.
  4. Cetak adonan menjadi butiran bakso menggunakan sendok teh, lalu masukkan kedalam air yang mendidih.
  5. Jika sudah mengapung, angkat butiran bakso menggunakan serok, tiriskan.
* Obat bakso (STTP) sudah umum dijual di pasaran dan dapat dibeli di toko bahan kimia, toko kue, atau toko bahan makanan.

  -Selamat mencoba- ^^

Sumber: Aneka Olahan Daging Sapi. Sehat, Bergizi, dan Lezat.
              Penulis: Ir. Hj. Komariah,MSi.
                           Surajudin
                           Dwi Purnomo 

Minggu, 24 April 2011

8 Langkah Mudah Membuat Makanan Aman dari Kontaminasi

Makanan sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri, hal ini menyebabkan makanan tidak aman untuk dimakan karena dapat menyebabkan keracunan makanan yang disebabkan bakteri patogen. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membuat makanan kita aman dari kontaminasi bakteri:
1. Belilah bahan  makanan yang baru datang dari pemasok ternama;
         Dengan membeli bahan makanan yang baru datang diharapkan mendapatkan makan yang segar dan tidak terlalu terkontaminasi oleh bahan pangan lainnya. Dengan pemasok yang ternama diharapkan mendapatkan makanan dengan kualitas yang bagus.
2. Bawa pulang langsung makanan yang langsung dibawa pulang (take away);
          Dengan membawa pulang langsung makanan yang dibeli, diharapkan makanan tidak terkontaminasi oleh hal lainnya dan aman untuk dimakan.
3. Hindarilah penyimpanan makanan pada zona suhu berbahaya (4° C-60° C), Oleh karena itu, makanan seperti daging, unggas, produk susu, dan telur harus disimpan lebih hangat dari 60° C (140° F) atau lebih dingin dari 4 °C (40° F).
           Dengan menghindari penyimpanan makanan pada suhu yang berbahaya menghindari berkembangbiaknya bakteri pada bahan makanan atau makanan tersebut.
4. Simpan makanan dengan kemasan yang benar-benar tertutup.
           Dengan menyiman makanan dengan kemasan yang benar-benar tertutup diharapkan makanan tidak terkontaminasi atau terlindungi dari kontaminasi luar.
5. Masaklah makanan dengan seksama, seperti daging, unggas, telur,susu, sosis, kentang dan bahan yang protein tinggi lainnya.
           Dengan memasak makanan dengan seksama diharapkan dapat membunuh bakteri yang ada pada bahan tersebut.
6. Bedakan penyimpanan makanan antara makanan mentah dengan makanan yang sudah matang;
           Dengan membedakan penyimpanan makanan antara makanan mentah dengan makanan matang bertujuan untuk melindungi makanan matang dari kontaminasi makanan mentah yang masih mengandung banyak bakteri.
7. Gunakan perkakas yang bersih dan bedakanlah penggunaannya antara bahan mentah dan makanan yang sudah matang;
            Poin ketujuh ini sama dengan tujuan poin keenam yaitu untuk mencegah kontaminasi dari bahan mentah.
8. Jika ragu, buanglah! 
           Jika anda ragu terhadap makanan tersebut,buanglah untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Setidaknya langkah-langkah ini dapat mengurangi kita terhadap resiko keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri patogen ^.^ 

Kamis, 17 Maret 2011

Keracunan Makanan dan Tips Mengatasinya

Mungkin kita telah sering mendapati kabar yang menyebutkan tentang keracunan makanan, baik yang terinfeksi oleh bakteri, racun yang dihasilkan oleh bakteri ataupun karena zat kimia yang terdapat pada makanan tersebut.
Dari hasil kuliah Higiene dan Sanitasi yang saya terima (hoho). Keracunan makanan yang disebabkan oleh infeksi bakteri biasanya diawali oleh diabaikannya kebersihan saat pemilihan bahan, proses pengolahan ataupun saat makanan telah terhidang.
Terdapat banyak bakteri patogen yang membahayakan kesehatan manusia. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Escherichia coli E. coli merupakan mikroflora alami yang terdapat pada saluran pencernaan manusia dan hewan. Beberapa galur E. coli yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia adalah enterotoksigenik, enterohaemorrhagik, enteropatogenik, enteroinvasive, dan enteroagregatif. Enterotoksigenik E. coli merupakan penyebab diare pada wisatawan yang mengunjungi negara yang standar higienitas makanan dan air minum berbeda dari negara asalnya.
Enterohaemorrhagic E. coli 0157:H7 akhir-akhir ini diketahui merupakan bakteri patogen penyebab foodborne diseases. Kontaminasi enterohaemorrhagic E. Coli 0157:H7 yang banyak ditemukan pada sayuran dapat terjadi akibat penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk.
2. Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus terdapat pada rongga hidung, kulit, tenggorokan, dan saluran pencernaan manusia dan hewan. Bahan makanan yang disiapkan menggunakan tangan, seperti penyiapan sayuran mentah untuk salad, berpotensi terkontaminasi S. aureus.
Jenis makanan lain yang sering terkontaminasi oleh S. aureus adalah daging dan produk daging, ayam, telur, salad (telur, tuna, ayam, kentang, dan makaroni), produk bakeri, pastry, pai, sandwich, serta susu dan produk susu. Keracunan oleh S. aureus diakibatkan oleh enterotoksin yang tahan panas yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
3. Salmonella Salmonella bersifat patogen pada manusia dan hewan lainnya, dan dapat menyebabkan demam enterik dan gastroentritis. Diketahui terdapat 200 jenis dari 2.300 serotip Salmonella yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
4. Shigella Shigella merupakan bakteri patogen di usus manusia dan primata penyebab shigellosis (disentri basiler). Makanan yang sering terkontaminasi Shigella adalah salad, sayuran segar (mentah), susu dan produk susu, serta air yang terkontaminasi.
Sayuran segar yang tumbuh pada tanah terpolusi dapat menjadi faktor penyebab penyakit, seperti disentri basiler atau shigellosis yang disebabkan oleh Shigella. Menurut USFDA (1999), diperkirakan 300.000 kasus shigellosis terjadi di Amerika Serikat setiap tahun.
5. Vibrio cholerae Sebagian besar genus Vibrio ditemukan di perairan air tawar atau air laut, serta merupakan bakteri patogen dalam budi daya ikan dan udang. Spesies Vibrio yang termasuk patogen adalah V. cholerae, V.  parahaemolyticus, dan V. vulvinicus. Spesies V. chloreae dan V. parahaemolyticus merupakan sumber kontaminasi silang antara buah dan sayuran mentah, sedangkan V. vulvinicus penyebab infeksi pada manusia.
6. Clostridium botulinum Clostiridium botulinum merupakan bahaya utama pada makanan kaleng karena dapat menyebabkan keracunan botulinin. Tanda-tanda keracunan botulinin antara lain tenggorokan kaku, mata berkunang-kunang, dan kejang-kejang yang menyebabkan kematian karena sukar bernapas. Biasanya bakteri ini tumbuh pada makanan kaleng yang tidak sempurna pengolahannya atau pada kaleng yang bocor, sehingga makanan di dalamnya terkontaminasi udara dari luar.
Botulinin merupakan sebuah molekul protein dengan daya keracunan yang sangat kuat. Satu mikrogram botulinin sudah cukup mematikan manusia. Untungnya karena merupakan protein, botulinin bersifat termolabil dan dapat diinaktifkan dengan pemanasan pada suhu 80 derajat Celsius selama 30 menit. Garam dengan konsentrasi 8 persen atau lebih serta pH 4,5 atau kurang dapat menghambat pertumbuhan C. botulinum, sehingga produksi botulinin dapat dicegah.
7. Pseudomonas cocovenenans Senyawa beracun yang dapat diproduksi oleh Pseudomonas cocovenenans adalah toksoflavin dan asam bongkrek. Kedua senyawa beracun tersebut diproduksi di dalam tempe bongkrek, suatu tempe yang dibuat dengan bahan baku utama ampas kelapa.
Asam bongkrek bersifat sangat fatal dan biasanya merupakan penyebab kematian. Hal ini disebabkan toksin mengganggu metabolisme glikogen dengan memobilisasi glikogen dari hati, sehingga terjadi hiperglikemia yang kemudian berubah menjadi hipoglikemia. Penderita hipoglikemia biasanya meninggal empat hari setelah mengonsumsi tempe bongkrek yang beracun.
Kapang dan khamir Kapang dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai macam makanan dalam kondisi aw, pH, dan suhu rendah. Jenis kapang yang dapat merusak makanan di antaranya Aspergillus, Penicillium, Botrytis, Alternaria, dan Mucor. Kerusakan sayuran kebanyakan disebabkan kapang seperti Alternaria, Botrytis, dan Phytophtora, atau bakteri yang berasal dari genus Erwinia. Senyawa beracun yang diproduksi oleh kapang disebut mikotoksin.
Khamir umumnya diklasifikasi berdasarkan sifat-sifat fisiologisnya, dan tidak ada perbedaan morfologi seperti halnya pada kapang. Buah-buahan dan sayuran segar mengandung bermacam-macam flora mikroorganisme, di antaranya kapang dan khamir (oksidatif, fermentatif, dan nonfermentatif). Kapang dan khamir dapat terbawa melalui tanah, permukaan tanaman, permukaan daun, hujan, insekta, dan lain-lain. Khamir selain menguntungkan juga menyebabkan kerusakan pada makanan, yaitu pada sauerkraut.

Keracunan makanan bila tidak diantisipasi dengan cepat dan tepat akan berakibat fatal.
Gejala yang biasa ditemukan pada kasus keracunan adalah :
1. Muntah muntah
2. Demam tinggi
3. Sering buang air besar, kadang kadang berlendir dan bercampur dengan darah atau nanah.
4. Tubuh terasa lemas dan menggigil
Gejala diatas biasanya muncul dalam jangka waktu 4 sampai 24 jam sejak terkontaminasi makanan yang beracun.

Pertolongan pertama pada kasus keracunan :
1. Minumalah cairan oralit setiap jam, untuk mencegah dehidrasi.
2. Jika tidak tersedia oralit, berikan air yang dicampur dengan garam dan gula.
3. Jangan mimun obat-obatan untuk menghentikan diare. Buang air besar adalah reaksi tubuh untuk membuang racun/toksin dalam tubuh.
4. Minumlah air kelapa, karena air kelapa ini dapat menyerap racun dalam tubuh.
5. Hindari makanan berlemak dan susu untuk menghindari gejala yang semakin buruk.
6. Hindari minuman yang mengandung kafein.

Bila dalam waktu 12 jam tidak ada tanda tanda perbaikan, sebaiknya segera dirujuk ke dokter terdekat.

Salah satu penyebab yang umum, pada kasus keracunan adalah makanan kaleng. Pada makanan kaleng yang sudah rusak, sering terdapat bakteri Clostridium Botulinum yang berpotensi mengakibatkan kercunan.

Dalam mengkonsumsi makanan kaleng, perhatikan tanggal kadaluwarsanya. Periksa kondisi kemasan kaleng sebelum dibuka. Bila permukaan kaleng bagian atas maupun bawah tampak menggelembung atau cembung, sebaiknya tidak usah dikonsumsi. Kecembungan kaleng ini biasanya disebabkan oleh adanya bakteri penghasil gas.
Oleh karena itu mulai sekarang kita harus menjaga kebersihan, setidaknya itu memperkecil kemungkinan kita keracunan makanan. Semua itu dimulai dari diri kita sendiri, syukur-syukur kalo yang lain juga ikutan :)